Pages

Senin, 09 Mei 2011

MACAM-MACAM ETIKA YANG BERKEMBANG DI MASYARAKAT

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik dan buruknya prilaku manusia :
1.ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
2.ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan.
Etika secara umum dapat dibagi menjadi :
a)ETIKA UMUM, berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia
bertindak secara etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
b) ETIKA KHUSUS, merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada dibaliknya.
ETIKA KHUSUS dibagi lagi menjadi dua bagian :
a.Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
b.Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia

Etika sosial menyangkut hubungan manusia dengan manusia baik secara langsung maupun
secara kelembagaan (keluarga, masyarakat, negara), sikap kritis terhadpa pandanganpandangana
dunia dan idiologi-idiologi maupun tanggung jawab umat manusia terhadap
lingkungan hidup.
Dengan demikian luasnya lingkup dari etika sosial, maka etika sosial ini terbagi atau
terpecah menjadi banyak bagian atau bidang. Dan pembahasan bidang yang paling
aktual saat ini adalah sebagai berikut :
1. Sikap terhadap sesama
2. Etika keluarga
3. Etika profesi

ETIKA PROFESI
Kata etik atau etika berasal dari kata ethos (bahasaYunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, etika akanberkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakan nya itu salah atau benar, buruk atau baik. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standard yang akan mengatur pergaulan manusia didalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada; dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum(common sense). Dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan"self control", karena segala sesuatunya di buat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial (profesi) itu sendiri. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
a.Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
b.Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
c.Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
PERKEMBANGAN ETIKA
1.Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
2.Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.
3.Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.
4.Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang pelru kita pahami bersama
5.Etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
PENGERTIAN PROFESI
Profesi Istilah profesi telah dimengerti oleh banyak orang bahwa suatu hal yang berkaitan dengan bidang yang sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan keahlian, sehingga Orang yang bekerja tetap sesuai dgn keahliannya. Untuk itu perlu penguasaan teori sistematis yang mendasari praktek pelaksanaan, dan hubungan antara teori dan penerapan dalam praktek.

CIRI-CIRI PROFESI
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu:
1.Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2.Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap
pelakuprofesimendasarkankegiatannyapadakodeetikprofesi.
3.Mengabdipadakepentinganmasyarakat, artinyasetiappelaksanaprofesiharus
meletakkankepentinganpribadidibawahkepentinganmasyarakat.
4.Adaizinkhususuntukmenjalankansuatuprofesi. Setiapprofesiakanselalu
Berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5.Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :
1.Tanggung jawab
a.Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
b.Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyaraka pada umumnya.
2.Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang menjadi haknya.
3.Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.
SYARAT-SYARAT SUATU PROFESI :
a.Melibatkan kegiatan intelektual.
b.Menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
c.Memerlukan persiapan profesional yang alam dan bukan sekedar latihan.
d.Memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
e.Menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
f.Mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
g.Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
h.Menentukan baku standarnya sendiri, dalam hal ini adalah kode etik.



PERANAN ETIKA DALAM PROFESI :
a.Nilai-nilai etika itu tidak hanya milik satu atau dua orang, atau segolongan orang saja,tetapi milik setiap kelompok masyarakat, bahkan kelompok yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada suatu bangsa. Dengan nilai-nilai etika tersebut, suatu kelompok diharapkan akan mempunyai tata nilai untuk mengatur kehidupan bersama.
b.Salah satu golongan masyarakat yang mempunyai nilai-nilai yang menjadi landasan dalam pergaulan baik dengan kelompok atau masyarakat umumnya maupun dengan sesama anggotanya, yaitu masyarakat profesional. Golongan ini sering menjadi pusat perhatian karena adanya tata nilai yang mengatur dan tertuang secara tertulis (yaitu kode etik profesi) dan diharapkan menjadi pegangan para anggotanya.
c.Sorotan masyarakat menjadi semakin tajam manakala perilaku-perilaku sebagian para anggota profesi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai pergaulan yang telah disepakati bersama (tertuang dalam kode etik profesi), sehingga terjadi kemerosotan etik pada masyarakat profesi tersebut. Sebagai contohnya adalah pada profesi hukum dikenal adanya mafia peradilan, demikian juga pada profesi dokter dengan pendirian klinik super spesialis di daerah mewah, sehingga masyarakat miskin tidak mungkin menjamahnya.

KODE ETIK PROFESI
Kode; yaitu tanda-tanda atau simbol-simbol yang berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud tertentu, misalnya untuk menjamin suatu berita, keputusan atau suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat berarti kumpulan peraturan yang sistematis. Kode etik ; yaitu norma atau azas yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja.
MENURUT UU NO. 8 (POKOK-POKOK KEPEGAWAIAN)
Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
SANKSI PELANGGARAN KODE ETIK :
a.Sanksi moral
b.Sanksi dikeluarkan dari organisasi

TUJUAN KODE ETIK PROFESI :
a.Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
b.Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
c.Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
d.Untuk meningkatkan mutu profesi.
e.Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
f.Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
g.Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
h.Menentukan baku standarnya sendiri.


Rabu, 20 April 2011

INSTAL WINDOWS DARI FLASDISK

Cara membuat bootable USB flashdisk menggunakan tools Windows 7 USB DVD Tools adalah sebagai berikut
 Sebelum melakukan penginstalan, terlebih dahulu anda download dulu program aplikasinya!!! setelah selesai di download baru jalankan programnya :

Jalankan Windows 7 USB DVD Tools, pada kolom source file cari file iso windows sahabat berada dengan menekan tombol browse kemudian klik next




Pada pilihan USB Device dan DVD, pilih USB device

Pilih lokasi USB Flasdisk sahabat kemudian klik Begin copying





Proses pembuatan USB Flasdisk bootable windows 7 sedang berlangsung dan tunggu hingga selesai.


Oke boy cuman itu aja caranya...................?????? semoga apa yang saya sampaikan ini dapat bermanpaat bagi kita semua aminnn...............!!!!

Rabu, 30 Maret 2011

Karya Ilmah Manusia Dan Kebudayaan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang memiliki banyak wilayah yang terbentang di sekitarnya. Ini menyebabkan keanekaragaman suku, adat istiadat dan kebudayaan dari setiap suku di setiap wilayahnya. Hal ini sungguh sangat menakjubkan karena biarpun Indonesia memiliki banyak wilayah, yang berbeda suku bangsanya, tetapi kita semua dapat hidup rukun satu sama lainnya.
Manusia dalam kehidupan kesehariannya tidak akan lepas dari kebudayaan, karena manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Hubungan yang erat antara manusia (terutama masyarakat) dan kebudayaan lebih jauh telah diungkapkan oleh melvilie j. Herkovits dan Bronislaw Mallinowski, yang mengemukakan bahwa cultular determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh mansyarakat itu.Namun, sungguh sangat disayangkan apabila para generasi penerus bangsa tidak mengetahaui tentang kebudayaan dari setiap suku yang ada.
Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui dan cukup mengerti tentang kebudayaan dari salah satu suku yang ada di Indonesia, itu juga karena pembahasan yang sering dibahas selalu mengambil contoh dari suku yang itu-itu saja. Jangankan tentang kebudayaan dari setiap suku, teori tentang kebudayaan, unsur, sifat, substansi dsb saja masih banyak yang belum memahaminya.
1.2. Identifikasi Masalah
Melihat semua hal yang melatarbelakangi masalah, penyusun menarik beberapa masalah yang berdasarkan kepada :
1) Kurangnya pemahaman masyarakat tentang unsur, sifat, substansi, wujud dan komponen kebudayaan.
2) Kurangnya pemahaman tentang hubungan antara unsur-unsur kebudayaan, cara pandang terhadap kebudayaan dan pengaruh budaya itu sendiri terhadap lingkungan.

1.3. Perumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah :
1) Apa unsur, sifat dan substansi kebudayaan?
2) Apa wujud dan komponen kebudayaan?
3) Bagaimana hubungan antara unsur-unsur kebudayaan?
4) Bagaimana cara pandang terhadap kebudayaan?
5) Bagaimana pengaruh budaya terhadap lingkungan?

1.4. Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan untuk dapat memenuhi tujuan-tujuan yang dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam pemahaman tentang unsur, sifat, substansi, wujud dan komponen kebudayaan. Secara terperinci, tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1) Mengetahui dan memahami unsur, sifat dan substansi kebudayaan.
2) Mengetahui dan memahami wujud dan komponen kebudayaan.
3) Mengetahui dan memahami hubungan antara unsur-unsur kebudayaan.
4) Mengetahui dan memahami cara pandang terhadap kebudayaan.
5) Mengetahui dan memahami pengaruh budaya terhadap lingkungan.

1.5. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penyusun mempergunakan teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, penyusun juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu internet.
1.6. Sistematika Penulisan

Pada karya ilmiah ini, akan dijelaskan hasil penelitian dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, sampai terakhir kepada sistematika penuisan.Dilanjutkan dengan bab kedua yang berisikan tentang pembahasan yang terdiri dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh beberapa tokoh para ahli.
 Selanjutnya penyusun juga membahas keseluruhan tentang masalah yang diangkat, yaitu tentang unsur, sifat dan substansi kebudayaan, wujud dan komponen kebudayaan, hubungan antara unsur-unsur kebudayaan, cara pandang terhadap kebudayaan dan pengaruh budaya terhadap lingkungan.Bab ketiga merupakan bab penutup dalam karya ilmiah ini. Pada bagian ini penyusun menyimpulkan uraian yang sebelumnya sudah disampaikan, dan memberi saran mengenai apa yang baiknya kita lakukan agar tetap memahami keanekaragaman kebudayaan dan menjaga serta melestarikan kebudayaan yang kita miliki.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
A. Manusia
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan.
B. Budaya dan kebudayaan
Budaya atau kebudayaan = cultuur (bahasa belanda) = culture (bahasa inggris)=tsaqafah (bahasa arab) ; berasal dari perkataan latin ‘coleree’ yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai ‘segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam’.Ditinjau dari sudut bahasa indonesia , kebudayaan berasal dari bahasa sansakerta ‘buddhayah’, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal.
(Drs. Joko tri prasetya, dkk. Ilmu budaya dasar. 1998. jakarta : rineka cipta, hal. 28)
Selanjutnya E.B. Taylor dalam bukunya ‘primitive culture’ mermuskan definisi sevara sistematis dan ilmiah tentang kebudayaan sebagai berikut : ‘kebudayaan adalah komplikasi (jalinan) dalam keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kenyataan dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.’ (culture is that complex whole and other capability acquired by man as a member of society).
(Drs. H. Abu Ahmadi. 1991. Ilmu sosial dasar. Jakarta : rineka cipta, hal. 50)

Menurut Drs. Joko Tri Prasetya dalam bukunya ‘Ilmu Budaya Dasar’ bahwa bagi ilmu sosial, arti kebudayaan adalah amat luas, yang meliputi kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatkan dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
(Drs. Joko tri prasetya, dkk. Ilmu budaya dasar. 1998. jakarta : rineka cipta, hal. 28)
2.2. Unsur, Sifat, dan Substansi Kebudayaan
A. Unsur-unsur kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
Alat-alat teknologi
Sistem ekonomi
Keluarga
Kekuasaan politik
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
Organisasi ekonomi
Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
Organisasi kekuatan (politik)
B. Sifat-sifat Kebudayaan
Tidak diwariskan secara genetika melalui proses belajar
Diperoleh melalui pendidikan, baik secara formal maupun tidak formal
Milik masyarakat, bukan milik individu
Bersifat tradisional

C. Substansi Kebudayaan
Substansi (isi) utama kebudayaan merupakan wujud abstrak dari segala macam ide dan gagasan manusia yang bermunculan di dalam masyarakat yang memberi jiwa kepada masyarakat itu sendiri, baik dalam bentuk atau berupa sistem pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi, dan etos kebudayaan.
Sitem pengetahuan
Sitem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal berusaha memahami:
1) Alam sekitar
2) Alam flora di daerah tempat tinggal
3) Alam fauna di daerah tempat tinggal
4) Zat-zat bahan mentah, dan benda-benda dalam lingkungannya
5) Tubuh manusia
6) Sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia
7) Ruang dan waktu

Nilai
Nilai adalah sesuatu yang baik yang selalu diinginkan. C. Kluchohn mengemukakan, bahwa yang mengemukakan orientasi nilai budaya manusia di dunia adalah 5 dasar yang bersifat universal, yaitu:
1) Hakekat hidup manusia
2) Hakekat karya manusia
3) Hakekat waktu manusia
4) Hakekat alam manusia
5) Hakekat hubungan antarmanusia

Pandangan hidup
Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya.
Kepercayaan
Kepercayaan mengandung arti lebih luas daripada agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Persepsi
Persepsi atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang tersusun dari seperangkatan kata-kata yang digunakan untuk memahami kejadian atau gejala dalam kehidupan.
Etos kebudayaan
Etos atau jiwa kebudayaan (dalam antropologi) berasal dari bahasa inggris berarti watak khas.
(http://file.upi.edu/Direktori/B%20-%20FPIPS/M%20K%20D%20U/196604251992032%20-%20ELLY%20MALIHAH/Bahan%20Kuliah%20PLSBT%2C%20Elly%20Malihah/Manusia%20%26%20Kebudayaan%2C%20Elly.pdf)
2.3. Wujud dan Komponen Kebudayaan
A. Wujud Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
Gagasan (wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
Artefak
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
B. Komponen Kebudayaan
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen utama:
Kebudayaan Material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah termuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
Kebudayaan Nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
(http://wisnusaktipermadi.blogspot.com/2009/12/unsur-unsur-kebudayaan.html)

2.4. Hubungan antara Unsur-unsur Kebudayaan
A. Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:
Alat-alat produktif
Senjata
Wadah
Alat-alat menyalakan api
Makanan
Pakaian
Tempat berlindung dan perumahan
Alat-alat transportasi
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
B. Sistem Mata Pencaharian Hidup
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
Berburu dan meramu
Beternak
Bercocok tanam di ladang
Menangkap ikan
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)

C. Sistem Kekerabatan dan Organisasi Sosial
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan. Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya. Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga bilateral, dan keluarga unilateral.
Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri.
(http://community.gunadarma.ac.id/user/blogs/view/name_firman_leyon_ardiyat/id_11156/title_manusia-dan-kebudayaan/)
D. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)

E. Kesenian
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
F. Sistem Kepercayaan
Agama
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya. Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat, manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam semesta.
Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.[3]
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
G. Sistem Ilmu dan Pengetahuan

Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
Pengetahuan tentang alam
Pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
Pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
Pengetahuan tentang ruang dan waktu
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
2.5. Cara Pandang terhadap Kebudayaan
A. Kebudayaan sebagai Peradaban
Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan "budaya" yang dikembangkan di Eropa pada abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini merefleksikan adanya ketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan daerah-daerah yang dijajahnya. Mereka menganggap 'kebudayaan' sebagai "peradaban" sebagai lawan kata dari "alam". Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat diperbandingkan; salah satu kebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan lainnya.
Pada prakteknya, kata kebudayaan merujuk pada benda-benda dan aktivitas yang "elit" seperti misalnya memakai baju yang berkelas, fine art, atau mendengarkan musik klasik, sementara kata berkebudayaan digunakan untuk menggambarkan orang yang mengetahui, dan mengambil bagian, dari aktivitas-aktivitas di atas. Sebagai contoh, jika seseorang berpendendapat bahwa musik klasik adalah musik yang "berkelas", elit, dan bercita rasa seni, sementara musik tradisional dianggap sebagai musik yang kampungan dan ketinggalan zaman, maka timbul anggapan bahwa ia adalah orang yang sudah "berkebudayaan".
Orang yang menggunakan kata "kebudayaan" dengan cara ini tidak percaya ada kebudayaan lain yang eksis; mereka percaya bahwa kebudayaan hanya ada satu dan menjadi tolak ukur norma dan nilai di seluruh dunia. Menurut cara pandang ini, seseorang yang memiliki kebiasaan yang berbeda dengan mereka yang "berkebudayaan" disebut sebagai orang yang "tidak berkebudayaan"; bukan sebagai orang "dari kebudayaan yang lain." Orang yang "tidak berkebudayaan" dikatakan lebih "alam," dan para pengamat seringkali mempertahankan elemen dari kebudayaan tingkat tinggi (high culture) untuk menekan pemikiran "manusia alami" (human nature)

Sejak abad ke-18, beberapa kritik sosial telah menerima adanya perbedaan antara berkebudayaan dan tidak berkebudayaan, tetapi perbandingan itu -berkebudayaan dan tidak berkebudayaan- dapat menekan interpretasi perbaikan dan interpretasi pengalaman sebagai perkembangan yang merusak dan "tidak alami" yang mengaburkan dan menyimpangkan sifat dasar manusia. Dalam hal ini, musik tradisional (yang diciptakan oleh masyarakat kelas pekerja) dianggap mengekspresikan "jalan hidup yang alami" (natural way of life), dan musik klasik sebagai suatu kemunduran dan kemerosotan.
Saat ini kebanyak ilmuwan sosial menolak untuk memperbandingkan antara kebudayaan dengan alam dan konsep monadik yang pernah berlaku. Mereka menganggap bahwa kebudayaan yang sebelumnya dianggap "tidak elit" dan "kebudayaan elit" adalah sama - masing-masing masyarakat memiliki kebudayaan yang tidak dapat diperbandingkan. Pengamat sosial membedakan beberapa kebudayaan sebagai kultur populer (popular culture) atau pop kultur, yang berarti barang atau aktivitas yang diproduksi dan dikonsumsi oleh banyak orang.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
B. Kebudayaan sebagai ‘Sudut Pandang Umum’
Selama Era Romantis, para cendekiawan di Jerman, khususnya mereka yang peduli terhadap gerakan nasionalisme - seperti misalnya perjuangan nasionalis untuk menyatukan Jerman, dan perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawan Kekaisaran Austria-Hongaria - mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum". Pemikiran ini menganggap suatu budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu, gagasan ini masih mengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan" dengan "tidak berkebudayaan" atau kebudayaan "primitif."
Pada akhir abad ke-19, para ahli antropologi telah memakai kata kebudayaan dengan definisi yang lebih luas. Bertolak dari teori evolusi, mereka mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari evolusi itulah tercipta kebudayaan.
Pada tahun 50-an, subkebudayaan - kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi popularisasi ide kebudayaan perusahaan - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerja organisasi atau tempat bekerja.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)

C. Kebudayaan sebagai Mekanisme Stabilisasi
Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersama dalam suatu masyarakat, atau biasa disebut dengan tribalisme.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya)
2.6. Pengaruh Budaya terhadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui, mengapa suatulingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan lingkungan:
1. Phisical Environment yaitu lingkungan fisik menunjuk kepada lingkungan natural   seperti flora, fauna, iklim dan sebagainya.
2. Cultural Social Environment, meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisanya seperti : norma-norma, adat istiadat dan nilai-nilai.
3. Environmental Orientation and Representation, mengacu pada persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
4. Environmental Behaviordan and Process, meliputi bagaimana masyarakat menggunakan lingkungan dalam hubungan sosial.
5. Out Carries Product, Meliputi hasil tindakan manusia seperti membangun rumah, komunitas dan sebagainya.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan dalam lingkungan tertentu berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
(http://zoel.web.id/2009/10/makalah-manusia-dan-kebudayaan/)


BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dari Uraian diatas dapat kami simpulkan bahwa manusia sebagai pencipta dan pengguna kebudayaan akan terus berhadapan dengan problematika kebudayaan. Salah satu yang harus diperhatikan yaitu bagaimana kita menyikapi perubahan dan perkembangan kebudayaan. Kebudayaan akan terus mengalami perubahan selama manusia hidup dimuka bumi ini karena kebudayaan bersifat dinamis. Dan yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana kita menyikapi dan memilah milah kebudayaan asing yang masuk dan mengintervensi kebudayaan asli yang kita kita miliki.
Kebudayaan menurut E.B. Taylor adalah komplikasi (jalinan) dalam keseluruhan yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, kenyataan dan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat.
Unsur kebudayaan meliputi : Alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuasaan politik.
Sifat kebudayaan yaitu tidak diwariskan secara genetika melalui prose belajar, diiperoleh melalui pendidikan (formal ataupun informal), milik masyarakat bukan mulik individu dan bersifat tradisional.Substansi meliputi : system pengetahuan, nilai, pandangan hidup, kepercayaan, persepsi dan etos kebudayaan.
Wujud kebudayaan yaitu : gagasan (wujud ideal), aktivitas dan artefak. Dan komponen kebudayaan yaitu material dan nonmaterial.
Hubungan antar usur-unsur kebudayaan : peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi), system mata pencaharian hidup, system kekerabatan dan organisasi social, bahasa, kesenian, system kepercayaan dan system ilmu pengetahuan.
Cara pandang terhadap kebudayaan : kebudayaan sebagai peradaban, kebudayaan sebagai sudut pandang umum, kebudayaan sebagai mekanisme stabilisasi.
3.2. Saran

Sebagai bangsa yang besar dan memiliki keanekaragaman budaya sudah sepantasnya kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang kita miliki. Disamping itu kita juga harus membudayakan rasa bangga atas kebudayaan yang kita miliki dan tidak malu untuk memakainya.
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Joko Tri Prasetya, Dkk. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
Drs. H. Abu Ahmadi. 1991. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
Elly. 2008. Manusia dan Kebudayaan. (online),
Firman. 2010. Manusia dan Kebudayaan. (online),
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia, (diakses 05 Juli 2010).
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya, (diakses 05 Juli 2010).
http://wisnusaktipermadi.blogspot.com/2009/12/unsur-unsur-kebudayaan.html, (diakses 11 Juli 2010)
http://community.gunadarma.ac.id/user/blogs/view/name_firman_leyon_ardiyat/id_11156/title_manusia-dan-kebudayaan/, (diakses 12 juli 2010).
http://zoel.web.id/2009/10/makalah-manusia-dan-kebudayaan/, (diakses 09 Juli 2010)
Maria. 2005. Kebudayaan. (online),
Wisnu Sakti Permadi. 2009. Unsur-unsur Kebudayaan. (online),
Zulfikar Chaniago. 2009. Makalah Manusia dan Kebudayaan. (online),

Kamis, 24 Maret 2011

CARA MEMPER CEPAT KINERJA KOMPUTER

hai kawan semua ..............???????????? kali ini saya akan berbagi pada kawan semua bagaimana mempercepat kinerja sebuah komputer jadi buat kawan kawan yang merasa komputernya belum optimal alias masih low saatnya kawan kawan gak perlu khawatir karana saya akan ada memberikan tips bagai mana cara mempercepat kinerja sebuah komputer PC/ laptop anda jadi langsung aja ya??????????????

Langkah Pertama : 

Perhatikan Visual Grafis

Efek efek visual grafis komputer anda seringkali memberatkan kinerja komputer PC anda. Oleh karena itu anda harus memilih antara mementingkan visual grafis/tampilan dari komputer anda atau lebih mementingkan kualitas dan performa dari komputer PC anda. Bagaimana caranya? Ikuti langkah-langkah sebagai berikut :
 Klik kanan icon My Computer -> Klik Kanan -> Properties -> (Tab) Advance -> (Performance -> Setting) -> Visual Effects

Nah disitu kan ada pilihan antara mementingkan kualitas gambar atau performa komputer PC, anda pilih saja yang anda utamakan. Atau anda bisa pilih sendiri di menu custom, tinggal check/uncheck pilihan anda sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anda.
Langkah Kedua :  
Hindari Program-program yang Tidak Berguna
Seringkali anda hanya menginstall program untuk memenuhi isi komputer anda. Padahal semakin banyak program yang ada di komputer anda maka hardisk akan lebih penuh. Dan semakin banyak isi hardisk yang terpakai maka komputer anda akan berjalan lebih lambat pula. Oleh karena itu saya sarankan anda agar :

- Uninstall program-program yang tidak berguna
Caranya : Control Panel -> Add or Remove Programs
Nah disitu akan kelihatan mana program-program yang sering anda pakai dan mana yang tidak. Sebaiknya untuk program yang jarang anda pakai maka di hapus saja dari komputer PC anda.

- Lakukan Disk Cleanup
Disk Cleanup ini akan membersihkan file-file bekas yang sudah tidak dibutuhkan lagi sehingga dapat menghemat space hardisk anda.
Caranya : My Computer -> C: (sesuai dengan hardisk yang anda ingin bersihkan) -> Klik Kanan -> Properties -> Disk Cleanup

- Defragment Hardisk Berkala
Defragment ini juga bisa membersihkan hardisk dari data-data yang tidak berguna. Sehingga jika anda melakukan defragment hardisk ini akan menambah free spac penyimpananan hardisk anda.
Caranya : My Computer -> C: (sesuai dengan hardisk yang anda ingin bersihkan) -> Klik Kanan -> Properties -> (tab) Tools -> Defragment Now
Langkah Ketiga :  
Melakukan Tweaking dengan Software
Banyak software yang tersedia yang mampu meningkatkan performa komputer anda. Diantaranya Tune Up Utilities, CCleaner, RegCleaner dan masih banyak lagi. Tools-tools tersebut juga bisa membersihkan registry anda dari kesalahan-kesalahan / Error. Anda dapat mencari sofware - software tersebut di google maupun indowebster.
Langkah Keempat :  
Optimalkan Virtual Memori
Caranya :
My Computer -> Klik Kanan -> Properties -> (Tab) Advance -> (Performance -> Setting) -> Advanced -> (Virtual Memori -> Change)
Nah disitu ada bagian custom size anda isi disitu sesuai dengan yang ada di Reccomended
Langkah Kelima :  
Matikan beberapa fitur Start Up yang tidak berguna
Caranya :
  • Start Menu -> RUN -> Ketikan MSCONFIG -> OK / Enter -> Pilih menu Start Up >> Hilangkan semua centang pada Start up kecuali Program Anti virus
  • Klik Menu service -> Hilangkan centang pada Automatic Updates
  • Setelah itu tekan Apply lalu OK

Selasa, 22 Maret 2011

TIPS MERAWAT LAPTOP DAN BATERAINYA

Ya buat pencinta laptop yang pingin batre laptop nya tetap awet alisa gak cepat ngedrop ada beberapa tips untuk merawatnya......................??? agar tidak penasaran langsung aja ikuti petunjuk yang saya berikan di bawah ini......:


Ada beberapa tips untuk merawat laptop anda yakni :
  1. Jika anda baru memiliki laptop dan kegiatan anda berada di luar atau out-door yang memerlukan keberadaan laptop pastikan laptop anda menggunakan skin protector LCD hal ini agar tidak terjadinya sengatan langsung dari sinar matahari yang bisa mengakibatkan buramnya layar LCD laptop anda, dan untuk menjaganya dari debu dan goresan pada LCD laptop anda.
  2. Jangan meletakkan atau meninggalkan laptop pada tempat yang bersuhu panas tinggi seperti di dalam mobil yang sedang di parkir siang hari, hal ini akan menyebabkan suhu laptop menjadi panas
  3. Jangan meletakkan laptop pada tempat yang lembap dan basah, karena laptop bukan barang yang tahan terhadap kelembapan dan air
  4. Ketika menggunakan laptop, jangan gunakan diatas permukaan yang lunak seperti diatas kasur, karpet dan yang sejenisnya karena akan menghambat sirkulasi udara yang dikeluarkan dari laptop anda, kalau bisa gunakan cooler-pad untuk meredam panas yang dihasilkan oleh laptop anda.
  5. Jangan pernah memangku laptop yang sedang anda gunakan karena menghambat sirkulasi udara, disamping itu juga untuk menghindari laptop anda jatuh dari pangkuan anda.
  6. Jangan menaruh benda diatas laptop anda seperti buku, handphone dan yang lainnya karena akan terjadi tekanan dan LCD laptop anda akan berhimpitan dengan keyboard dan akan merusak layar LCD laptop anda.
  7. Jika keyboard anda berwarna putih dan ingin keyboard anda tetap bersih, gunakanlah keyboard protector, tetapi hal ini kebanyakan membuat para pengguna ribet untuk mengetik dokumen, tapi jika anda ingin tetap bersih yah...apa salahnya dicoba..
  8. Jangan menggunakanan laptop dalam keadaan tangan anda basah atau tangan anda berminyak karena di khawatirkan cairan tersebut akan masuk kedalam komponen laptop dan akan terjadi korslet listrik.
  9. Hindarkan laptop dari guncangan atau benturan­
  10. Gunakan laptop sewajarnya sebagai barang elektronik
  11. Bersihkan laptop minimal 1 minggu sekali dengan kain halus (untuk LCD) dan kuas lembut (untuk membersihkan debu yang ada pada rongga-rongga tuts keyboard). ingat jangan menggunakan cairan yang mengandung aerosol...!!!


Ada beberapa tips untuk merawat baterai laptop anda agar tetap awet :
  1. Jika anda tidak menggunakan laptop dalam jangka waktu yang lama (1-2 minggu), lepaskan baterai dari laptop anda, mengapa demikian ? hal ini dikarenakan energi yang tersimpan pada baterai akan tersedot oleh hardware
  2. Jangan gunakan charger yang tidak compitable atau yang bukan bawaan dari paket pembelian (lain merek)
  3. Jangan gunakan laptop sampai baterai kosong 100 %. Carger laptop jika baterai sudah 10 % sebelum habis
  4. Carger baterai sampai penuh dan kemudian lepaskan carger, jangan terus-terusan mencarger baterai jika baterai sudah penuh.
  5. Jika anda ingin menggunakan laptop dalam jangaka waktu lama, dan baterai habis lepaskan baterai dan gunakanlah charger adaptor sebagai sumberdaya listrik, hal ini dilakukan agar menghindari kebocoran baterai. Ingat jika anda telah melepas baterai, simpan baterai di tempat aman jangan sampai terkena air, terinjak atau yang lainnya.

Demikianlah tips-tips yang saya berikan semoga dapat membantu anda untuk merawat laptop adan agar tetap awet dan tahan lama....
terima kasih???????????